Rabu, 16 Desember 2015

Critical Review Sistem Informasi Pertahanan Negara



Pendahuluan
Informasi merupakan aset yang strategis bagi setiap organisasi.Inilah yang menyebabkan mengapa banyak pemerintahan ataupun badan tertentu menghabiskan jutaan bahkan miliaran dollar untuk mendapatkan informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan ancaman potensial bagi keamanan mereka.Tanpa informasi yang tepat dapat menyebabkan kegagalan khususnya dalam bidang pertahanan, sehingga kemampuan untuk menyediakan informasi potensial merupakan faktor yang sangat menentukan dari kekuatan pertahanan suatu negara.

Secara garis besar Sisfohanneg merupakan  integrasi data internal dan eksternal dalam jaringan komunikasi data(komta) yang terdiri dari data internal strategi pertahanan (Strahan) perencanaan pertahanan (Renhan), kekuatan pertahanan (Kuathan), potensi pertahanan (Pothan), dan sarana pertahanan (Ranahan) serta terintegrasi pula dengan data eksternal yang berasal dari ketiga angkatan militer (AD, AL, AU)

Selasa, 01 Desember 2015

SISTEM INFORMASI DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA




I.                    Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini begitu pesat dan telah menyentuh hampir di setiap aspek kehidupan. Penerapan teknologi dan sistem informasi terlihat jelas pada berbagai bidang seperti, perindustrian, perdagangan, perekonomian, bahkan pertanian dan berbagai bidang lainnya. Selain itu, teknologi informasi juga banyak dimanfaatkan untuk proses penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan. Secara langsung maupun tidak, kemajuan pesat tersebut menimbulkan suatu ancaman akan peperangan teknologi informasi secara tidak langsung antar negara satu sama lain yang memiliki penguasaaan teknologi tinggi. Ancaman terhadap negara tidak lagi menyangkut kekuatan militer, tetapi lebih luas spektrumnya yakni nirmiliter seperti ancaman “cyber crime”.
Sun Tzu pakar strategi China dari abad ke lima sebelum masehi mengungkapkan “Seni berperang adalah menang tanpa berperang.” Berarti dapat menundukkan musuh tanpa penggunaan kekerasan senjata.Ajaran Sun Tzu inilah yang rupanya dikembangkan Hitler. Setelah Hitler metoda itu juga digunakan Uni Soviet dan Partai Komunis Soviet, dan akhirnya tidak ada bangsa besar dan maju yang tidak berusaha mempunyai kemampuan melakukan metoda itu.
Akibat dari perubahan radikal ini, maka sekarang negara besar yang mempunyai kehendak menguasai negara kecil belum tentu akanmelakukannya dengan menggunakan kekuatan militernya secara langsung. Ia akan lebih dahulu mengusahakan agar bangsa negara kecil dapat dibawa cara berpikir dan berpersepsi yang sesuai dengan kepentingan negara besar.  Untuk itu yang terutama digarap adalah pikiran dan persepsi masyarakat dengan melakukan berbagai usaha yang mengganggu, baikdi bidang politik, ekonomi, maupun kebudayaan dan sosial.Ia akan berusaha menguasai media massa di negara kecil itu dan memanfaatkannya untuk secara sistematis dan terus menerus mempengaruhi pikiran dan perasaan masyarakat.
Saat ini Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sedang membangun Sistem Informasi Pertahanan Negara atau lebih dikenal lagi dengan istilah Sisfohanneg yang berbasis pada penyediaan data dan informasi yang cepat, akurat, real time sehingga aman dalam proses penetapan kebijakan keputusan. Keberadaan Sisfohanneg ini  sangat penting sekali dimasa damai guna menghadapi  perang informasi seperti saat ini.
Kedudukan Pusat Komunikasi Publik atau Pusat Kompublik yang berfungsi sebagai perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan teknis di bidang informasi pertahanan memegang peranan cukup penting dalam perang informasi di era damai seperti saat ini.Diperlukan percepatan pengolahan informasi yang didukung dengan tenaga-tenaga yang mampu merespon setiap kejadian atau informasi yang berkembang di segala aspek kehidupan masyarakat saat ini.

Senin, 04 Mei 2015

Budo, Budoka, dan Bushido

Budo1.jpg

Budō (武 道?) Adalah istilah Jepang yang menggambarkan seni bela diri Jepang modern. Secara harfiah diterjemahkan itu berarti "Martial Way", dan dapat dianggap sebagai "Way of War".

MENURUT ETIMOLOGInya....
Budo berasal dari kata bu root (武: ぶ), yang berarti perang atau militer; Dan (道: ど う), yang berarti jalan atau cara. Secara khusus, berasal dari marga Buddha Sanskerta (yang berarti "jalan"). Istilah ini mengacu pada gagasan merumuskan proposisi, menundukkan mereka untuk kritik filosofis dan kemudian mengikuti 'jalan' untuk menyadarkan mereka. menandakan "cara hidup".  dalam konteks Jepang, adalah istilah pengalaman, pengalaman dalam arti bahwa praktik (cara hidup) adalah norma untuk memverifikasi keabsahan disiplin dibudidayakan melalui bentuk seni tertentu. budo modern yang tidak memiliki musuh eksternal, hanya musuh internal yaitu ego seseorang yang harus diperangi. Sedangkan Budoka adalah orang atau praktisi dari Budo

Berbagai macam budo yang kita kenali seperti Karate, Jujitsu, Ninjutsu, Judo, Shorinji Kempo, Kendo, Aikido, dan banyak lagi.

Bushido (Kanji: 武士道 "tatacara ksatria") adalah sebuah kode etik keksatriaan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang. Bushido berasal dari nilai-nilai moral samurai, paling sering menekankan beberapa kombinasi dari kesederhanaan, kesetiaan, penguasaan seni bela diri, dan kehormatan sampai mati. 

ASAL USULNYA
Lahir dari Neo-Konfusianisme selama masa damai Tokugawa dan mengikuti teks Konfusianisme, Bushido juga dipengaruhi oleh Shinto dan Buddhisme Zen, yang memungkinkan adanya kekerasan dari samurai yang ditempa dengan kebijaksanaan dan ketenangan.
Samurai sendiri adalah sebuah strata sosial penting dalam tatanan masyarakat feodalisme Jepang. Secara resmi, Bushido dikumandangkan dalam bentuk etika sejak zaman Shogun Tokugawa.Biasanya para samurai dan Shogun rela mempartaruhkan nyawa demi itu, Jika gagal, ia akan melakukan seppuku (harakiri). Bushido sudah dilakukan pada saat Perang Dunia II, yaitu menjadi prajurit berani mati.

Kode Bushido ditandai dengan tujuh kebajikan:
  • Kesungguhan (义 gi)
  • Keberanian (勇 yu)
  • Kebajikan (仁 jin)
  • Penghargaan (礼 rei)
  • Kejujuran (诚 makoto)
  • Kehormatan (名誉 meiyo)
  • Kesetiaan (忠义 chūgi)
 Bushido modern lebih memfokuskan agar seorang BUDOKA menanamkan nilai-nilai kebajikan tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Bila dari seorang Budoka dapat mencerminkan nilai-nilai tersebut barulahia layak disebut Ksatria Jepang atau Ksatria Sejati


Sekian ulasannya semoga dapat dipahami dan dapat menanamkan nilai-nilai Bushido diatas.




 https://zaraalexis.files.wordpress.com/2012/05/seven-virtues-of-bushido.jpg

 
 

Template by:
Free Blog Templates